Selamat pagi Bandung.
Terima kasih telah membawa embun pagi yang menyejukan hati,
ditemani secangkir kopi hangat membawa harapan baru, semangat baru di pagi
hari.
Bandung, waktu sudah menunjukan pukul 06:30. Tapi, kenapa
mentari belum menunjukan sinarnya? Mungkinkah matahari malu? Sehingga menutupi
dirinya dengan awan mendung. Tuhan, tunjukanlah mentari di kota ini. Sehingga,
semua warga kota ini bisa merasakan hangatnya mentari pagi, menambahkan
semangat mereka untuk menghadapi hari ini. Mungkin terdengar sederhana, tapi,
memang mentari pagi bisa membawa keceriaan, membawa sebuah semangat. Mentari,
janganlah kau malu, singkirkan awan mendung yang menutupimu, buat semua orang
tersenyum dengan sinarmu.
Ah, kopi pagi memang selalu menghangatkan. Apalagi jika
ditemani dengan pisang goreng. Sayang, ditempatku ini jarang sekali ada tukang
pisang goreng, kalo aku ingin pisang goreng, aku terpaksa harus berjalan agak
jauh untuk membeli pisang goreng. Tapi, mana mau aku berjalan jauh, bukan
karena malas, tapi, cuaca memaksaku untuk bermalas-malasan. Secangkir kopi
hangat, selimut yang menutupi seluruh tubuh, langit yang mendung, sungguh
perpaduan yang sempurna untuk bermalas-malasan di tempat tidur.
Oh lihat, mentari sekarang sudah mulai memperlihatkan
sinarnya, menembus jendela kamar, tepat mengenai kasur di mana aku tidur. Hangat,
menghilangkan awan mendung yang menutupinya, menghilangkan sifat malas,
menggantinya dengan semangat.
Bandung, semangat pagi Bandung, kota tercintaku, kota di
mana aku hidup, aku hirup, aku tumbuh. Bandung, sempurnakan hariku.
No comments:
Post a Comment