Sunday, 20 December 2015

[Apa sih] Sinar Mentari Pagi

Selamat pagi Bandung.

Terima kasih telah membawa embun pagi yang menyejukan hati, ditemani secangkir kopi hangat membawa harapan baru, semangat baru di pagi hari.

Bandung, waktu sudah menunjukan pukul 06:30. Tapi, kenapa mentari belum menunjukan sinarnya? Mungkinkah matahari malu? Sehingga menutupi dirinya dengan awan mendung. Tuhan, tunjukanlah mentari di kota ini. Sehingga, semua warga kota ini bisa merasakan hangatnya mentari pagi, menambahkan semangat mereka untuk menghadapi hari ini. Mungkin terdengar sederhana, tapi, memang mentari pagi bisa membawa keceriaan, membawa sebuah semangat. Mentari, janganlah kau malu, singkirkan awan mendung yang menutupimu, buat semua orang tersenyum dengan sinarmu.

Ah, kopi pagi memang selalu menghangatkan. Apalagi jika ditemani dengan pisang goreng. Sayang, ditempatku ini jarang sekali ada tukang pisang goreng, kalo aku ingin pisang goreng, aku terpaksa harus berjalan agak jauh untuk membeli pisang goreng. Tapi, mana mau aku berjalan jauh, bukan karena malas, tapi, cuaca memaksaku untuk bermalas-malasan. Secangkir kopi hangat, selimut yang menutupi seluruh tubuh, langit yang mendung, sungguh perpaduan yang sempurna untuk bermalas-malasan di tempat tidur.

Oh lihat, mentari sekarang sudah mulai memperlihatkan sinarnya, menembus jendela kamar, tepat mengenai kasur di mana aku tidur. Hangat, menghilangkan awan mendung yang menutupinya, menghilangkan sifat malas, menggantinya dengan semangat.


Bandung, semangat pagi Bandung, kota tercintaku, kota di mana aku hidup, aku hirup, aku tumbuh. Bandung, sempurnakan hariku.

No comments:

Post a Comment