Friday, 1 January 2016

[ApaSih] Terima Kasih 2015



Terima kasih 2015, terima kasih sudah hadir dan memberi berbagai kenangan untuk semua orang, kenangan indah, sedih, mengharukan, menakjubkan, sebuah kenangan yang mungkin tidak akan dilupakan orang-orang.

Di penghujung akhir tahun kemarin, Bandung memberi sebuah kenangan yang cukup biasa aja untukku. Sebuah kenangan yang enggak spesial-spesial amat, tapi tidak akan terlupakan. Terima kasih Bandung, terima kasih kemacetan kota Kembang. Di malam akhir tahun 2015, dengan ditemani salah seorang sahabat, di tengah kemacetan kota Kembang, mengayuh sebuah sepeda berusaha menikmati keramaian jalan Asia Afrika. Iya, aku berusaha menikmati keramaian malam akhir tahun, tapi, hujan yang semakin deras membuatku tidak bisa menikmati keramaian yang ada. Aku hanya bisa duduk terdiam di atas sepeda yang aku parkirkan di pinggir jalan, berharap hujan cepat reda sehingga aku bisa kembali menikmati keramaian kota Kembang di akhir tahun ini.




Hujan akhirnya mulai reda, aku kembali mengayuh sepedaku, menikmati keramaian kota Kembang, menikmati keindahan kota ini, menikmati setiap meter keindahan kota ini. Kota ini selalu terlihat indah, aku bersyukur, aku hidup dan dibesarkan di kota dengan sejuta keindahan ini. Kota ini luar biasa, karena “Bumi Pasundan lahir ketika Tuhan sedang tersenyum.”

Hari sudah sangat malam, hujan kembali deras, kaki sudah lelah mengayuh sepeda, waktunya beristirahat dan melihat pesta kembang api, tanda 2016 sudah datang.

Sekali lagi, Terima kasih 2015, terima kasih untuk semua kenangan yang kau beri untukku. 2015 Out, selamat datang 2016 aku siap dengan semua kenangan yang akan segera kau berikan. Semoga tahun ini, semoga hari ini, semoga detik ini, lebih baik dari sebelumnya.

No comments:

Post a Comment