Selamat Natal Bandung.
Damai kasih Natal. Suasana hangat sebuah keluarga kecil di
pinggiran kota Bandung, keluarga kecil dengan kekompakan yang mengasyikan,
penuh canda tawa, bercerita tentang Natal, bertukar hadiah, semakin merekatkan
setiap anggota keluarga.
Natal, natal pertama tahun ini, perlahan salju mulai turun
di berbagai negara. Tapi, tidak di Indonesia. Jack Frost, seorang peri yang
menyebarkan kesenangan dengan salju nya. Tapi Jack Frost tidak datang ke
Indonesia, tidak ada salju di negara ini, tapi bukan berarti tidak ada
kesenangan di negara ini. Negara ini memberikan kesenangan sendiri meski tanpa
hadirnya salju, cukup dengan berkumpulnya keluarga, natal ini sangat
menyenangkan.
Santa, orang tua berbadan besar yang memberikan hadiah ke
setiap anak baik di seluruh dunia, berteriak “Ho...ho....ho...” menggunakan
kereta luncur yang ditarik oleh sekelompok rusa terbang. Santa, menyenangkan,
akankah datang dan memberikan hadiah kepadaku? Mungkinkah aku berada di daftar
anak baik tahun ini? Atau aku berada di daftar anak nakal? Santa, memberikan
kepercayaan, membuat anak percaya akan hadirnya, membuat anak bersifat baik.
Natal kurang lengkap rasanya tanpa susu dan kue. Santa juga
menyukai susu dan kue, setiap keluarga biasanya memberikan susu dan kue kepada
Santa sebagai tanda terima kasih karena telah datang di tahun ini. Memang
sangat enak rasanya menikmati segelas susu, ditemani kue. Susu dan kue,
menghangatkan dinginnya udara malam Natal.
Natal, terima kasih sudah datang malam ini, datang lagi lain
hari. Terima kasih Natal, terima kasih Jack Frost, terima kasih Santa, dan juga
terima kasih Bandung.